Arif arif SELAMAT DATANG DI MY BLOG ARIF AKBAR SI_KUMBANG SEMOGA DAPAT BERMANFAAT

This is default featured post 1 title

Cowok-cowok ganteng chemistry 08 unib

This is default featured post 2 title

Perjalanan menuju Bandung.. Gila Foto

This is default featured post 3 title

Demonstrasi mahasiawa UNIB

This is default featured post 4 title

Sahabat setia dari ketek sampai gadang, satiduran sakapinding, awak sakik nyo sanang

This is default featured post 5 title

Teman-teman chemistry 08

This is default featured post 6 title

jalan-jalan ke jambi 2010 ke tempat rekreasi candi peninggalan sejarah

Selasa, 14 Juni 2011

Hukum Gay Lussac dan Avogadro

1.      Hukum Gay Lussac
            Pada tahun 1809, Joseph Louis Gay Lussac (1778 – 1850) asal Perancis melukakan percobaan terhadap berbagai reaksi gas dan menemukan hasil sebagai berikut :
1    Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas klorin membentuk gas hidrogen klorida, perbandingan volumnya adalah 1 : 1  2
1.      Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk uap air, perbandingan volumnya adalah 2 : 1 : 2
2.      Pada reaksi antara gas nitrogen dengan gas hidrogen membentuk amonia, perbandingan volumnya adalah 1 : 3 : 2
Gay Lussac menyimpulkan penemuannya dalam suatu hukum yang disebut hukum perbandingan volum sebagai berikut : “Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.

     2 . Hipotesis Avogadro
         Pada tahun 1811, Amadeo Avogadro (1776 – 1856) dari Italia mengemukakan bahwa partikel unsur tidak harus berpa atom yang berdiri sendiri tetapi dapat juga berupa gabungan dari beberapa atom yang disebut molekul unsur. Avogadro dapat menjelaskan hukum perbandingan volum dengan mengajukan hipotesis sebagai berikut : “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolum sama mengandung jumlah molekul yang sama pula”. Jadi perbandingan volum gas-gas itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya.
 UNTUK BAHAN BERUPA POWER POINT GRATIS KLIK DISINI

KODE WARNA

Berikut Kode warna RGB dan Heksa Desimal. "Sumber" Semoga bermanfaat.





Senin, 13 Juni 2011

RPP

1. HUKUM-HUKUM KEKEKALAN MASSA (HUKUM LAVOISIER)

Kimiawan Prancis yang dijuluki bapak kimia modern inilah yang menumbangkan teori gas flogiston dengan menjelaskan hukumnya dengan mengesankan, yaitu "massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama". ia juga yang mengusulkan tata nama kimia pertama, serta ia pula yang mula-mula mengetahui betapa pentingnya oksigen bagi pernapasan dan pembakaran.

2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP (HUKUM PROUST)
"perbandingan massa unsur-unsur dalam seiap senyawa selalu tetap"

3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA (HUKUM DALTON)
"jika dua unsur membentuk dua macam senyawa atau lebih, untuk massa salah satu unsur sama banyaknya, massa unsur kedua dalam senyawa-senyawa itu akan berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.

4. HUKUM PERBANDINGAN VOLUME (HUKUM GAY-LUSSAC)
Kimiawan Prancis yang juga salah seorang perintis meteorologi, penemu sianogen,hidrometer, alkoholmeter dan pelopor penelitian sifat-sifat gas ini mengemukakan bahwa :
"volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi, jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama, berbanding lurus sebagai bilangan-bilangan bulat dan sederhana"

5. HUKUM AVOGADRO
meski pada awalnya pendapat kimiawan yang lahir di italia ini kurang mendapat tanggapan, tapi akhirnya setelah ia meninggal hukumnya baru diakui, yaitu "pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah molekul sama"

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2006379-hukum-hukum-dasar-kimia/#ixzz1PG3sJrQM



Rabu, 08 Juni 2011

Rabu, 01 Juni 2011

Kumpulan Soal


STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.
1. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER
"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap".

Contoh:
hidrogen  + oksigen  ®   hidrogen oksida
   (4g)         (32g)               (36g)


2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST
"Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap"

Contoh:

a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14)  : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3

Keuntungan dari hukum Proust:
bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui.

Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3
= 12/100 x 50 gram = 6 gram
massa C
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%


3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON
"Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana".

Contoh:

Bila unsur Nitrogen den oksigen disenyawakan dapat terbentuk,
NO dimana massa N : 0 = 14 : 16 = 7 : 8
NO2 dimana massa N : 0 = 14 : 32 = 7 : 16

Untuk massa Nitrogen yang same banyaknya maka perbandingan massa Oksigen pada senyawa NO : NO2 = 8 :16 = 1 : 2


4. HUKUM-HUKUM GAS
Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT

dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin)

Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:


A.

HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2

Contoh:
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter den tekanan 2 atmosfir ?

Jawab:
P1 V1 = P2 V2
2.5 = P2 . 10  ®  P2 = 1 atmosfir

B. HUKUM GAY-LUSSAC
"Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat den sederhana".

Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1
/ V2 = n1 / n2

Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas hidrogen (H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14

Jawab:

V1/V2 = n1/n2 ®  10/1 = (x/28) / (0.1/2) ®  x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.


C. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC
Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan dengan keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan:

P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2


D. HUKUM AVOGADRO
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.

Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)

Jawab:
85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol

Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter

Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:

P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
1 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27) ®  V2 = 12.31 liter



Download Gratis

ARIF SIKUMBANG

Silabus Kimia SMA

Download Gratis
  1.  Kelas X
  2. Kelas XI
  3. Kelas XII
ARIF SIKUMBANG 

Download RPP

Download Gratis
  1. Kelas X 
  2. Kelas XI
  3. Kelas XII
ARIF SIKUMBANG

Hukum Dasar Kimia

1. Hukum Gay Lussac
Pada tahun 1809, Joseph Louis Gay Lussac (1778 – 1850) asal Perancis melukakan percobaan terhadap berbagai reaksi gas dan menemukan hasil sebagai berikut :
1 Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas klorin membentuk gas hidrogen klorida, perbandingan volumnya adalah 1 : 1 2
1. Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk uap air, perbandingan volumnya adalah 2 : 1 : 2
2. Pada reaksi antara gas nitrogen dengan gas hidrogen membentuk amonia, perbandingan volumnya adalah 1 : 3 : 2
Gay Lussac menyimpulkan penemuannya dalam suatu hukum yang disebut hukum perbandingan volum sebagai berikut : “Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.

2 . Hipotesis Avogadro
Pada tahun 1811, Amadeo Avogadro (1776 – 1856) dari Italia mengemukakan bahwa partikel unsur tidak harus berpa atom yang berdiri sendiri tetapi dapat juga berupa gabungan dari beberapa atom yang disebut molekul unsur. Avogadro dapat menjelaskan hukum perbandingan volum dengan mengajukan hipotesis sebagai berikut : “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolum sama mengandung jumlah molekul yang sama pula”. Jadi perbandingan volum gas-gas itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HUKUM DASAR KIMIA


Mata Pelajaran            :   Kimia
Kelas/Semester            :   X / 2
Alokasi Waktu            :   1 x 20 menit
Standar Kompetensi      2.1  Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya
      dalam perhitungan kimia (stoikiometri).
Kompetensi Dasar          Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
Indikator                     : Menjelaskan hukum Gay Lussac dan Hipotesis Avogadro

I.       TUJUAN PEMBELAJARAN
            Siswa dapat memahami hukum Gay Lussac dan Hipotesis Avogadro
II.   MATERI AJAR   
1.      Hukum Gay Lussac
            Pada tahun 1809, Joseph Louis Gay Lussac (1778 – 1850) asal Perancis melukakan percobaan terhadap berbagai reaksi gas dan menemukan hasil sebagai berikut :
1    Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas klorin membentuk gas hidrogen klorida, perbandingan volumnya adalah 1 : 1  2
1.      Pada reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk uap air, perbandingan volumnya adalah 2 : 1 : 2
2.      Pada reaksi antara gas nitrogen dengan gas hidrogen membentuk amonia, perbandingan volumnya adalah 1 : 3 : 2
Gay Lussac menyimpulkan penemuannya dalam suatu hukum yang disebut hukum perbandingan volum sebagai berikut : “Bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama, volum gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.

     2 . Hipotesis Avogadro
         Pada tahun 1811, Amadeo Avogadro (1776 – 1856) dari Italia mengemukakan bahwa partikel unsur tidak harus berpa atom yang berdiri sendiri tetapi dapat juga berupa gabungan dari beberapa atom yang disebut molekul unsur. Avogadro dapat menjelaskan hukum perbandingan volum dengan mengajukan hipotesis sebagai berikut : “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolum sama mengandung jumlah molekul yang sama pula”. Jadi perbandingan volum gas-gas itu juga merupakan perbandingan jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi sama dengan koefisien reaksinya.
 UNTUK SELENGKAPNYA DOWNLOAD DISINI
TERIMAKSIH SIKUMBANG 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More